Lampung Selatan, mi - Kualitas beras untuk rakyat miskin (raskin) yang didistribusikan Kantor Seksi Dolog (Kansilog) Kalianda, kepada warga di Kecamatan Palas, Lampung Selatan, bermasalah. Pasalnya, banyak beras yang berwarna kuning dan terdapat ulat.
"Beras Raskin yang dikirim dari Dolog Kalianda ke masyarakat penerima tidak layak konsumsi, " kata Darmono, warga Kecamatan Palas, kepada koran ini, Selasa (4/12). Menurut dia, raskin yang dikirim Dolog Kalianda itu beras kualitas jelek dan lama disimpan sehingga ulatan, " jelasnya.
Sementara, Kepala Kansilog Kalianda Sobri, ketika diminta tanggapannya mengakui jika beras yang dikirim ke masyarakat penerima raskin, sekira dua atau tiga karung yang berwarna kuning dan ulatan. “Sebab beras tersebut sudah tujuh bulan disimpan, jelas ada perubahan baik warna maupun rasanya,” terangnya, seraya mengatakan jika yang mensuplai beras ke kantor Dolog banyak, ribuan ton jumlahnya.
Namun Sobri membantah jika Dolog Kalianda kekurangan stok beras, sehingga membeli beras dari para tengkulak dengan kualitas asalan. “Stok beras di gudang Dolog Kalianda sekarang ada sekitar 600 ton, cukup untuk persediaan sampai akhir Desember ini,” ungkapnya.
Sobri menjelaskan, penyaluran beras di Lampung Selatan mencapai 18 ribu ton sebulan. Sedangkan pasokan hanya 15 ribu, sehingga kurang 3 ribu ton. “Kekurangan ini diambil dari Bandarlampung atau dari daerah lain, atau impor beras,” terangnya. Sedangkan untuk menampung beras-beras terssbut jika kekurangan gudang, lanjut dia, pihaknya memiliki gudang di Kecamatan Sidomulyo. “Bila masih tidak tertampung juga, masih ada gudang di Bandarlampung,” urainya.
Menurut pengamatan wartawan koran ini di gudang Dolog Kalianda, beras yang dibeli Dolog Kalianda dari para penyalur, yakni jenis beras muncul dengan kualitas asalan yang berwarna kuning, banyak gabah dan dedaknya. Sehingga wajar kalau banyak masyarakat yang komplain terhadap raskin yang diberikan Dolog Kalianda kepada para penerima raskin. (mi/d-4/rus)